Jujur aku merasa sangat-sangat
bersalah telah melakukan semua ini. Memang benar semua telah berlalu namun
semua masih terngiang-ngiang di benakku, dan entah bagaimana cara
menghilangkannya dari pikiranku lagi. Ya, masa laluku memang sangatlah suram,
tindakanku yang bodoh membuatku terjerumus pada lobang yang dalam dan yang tak mungkin
bisa ku daki. Masa laluku tak bisa lagi tuk di ubah kembali menjadi masa yang
indah, ini semua terlalu pahit karena kebodohan diriku sendiri yang melakukan
sesuatu tanpa pertimbangan yang jauh. Aku tak tahu apakah kehidupanku saat ini
layak dengan masa lalu yang sangatlah suram untukku?
Dulu hidupku sangatlah sengsara,
aku terlahir dari keluarga yang sangatlah tidak memiliki apa-apa, aku dapat ada
didunia ini karena dukungan keluarga-keluargaku yangmasih mengharapkanku untuk
dapat melihat indahnya dunia ini walaupun saat dijalani penuh dengan lika-liku
yang sangatlah rumit. Sejak kecil aku tak tinggal dengan orang tua kandungku,
namun aku tinggal bersama dengan kakak dari mama kandungku. Dan sekitar umurku
beranjak 2 sampai 3 tahun aku tinggal kembali dengan orang tua kandungku di
kampung. Aku teringat dulu sangatlah susah, kendaraan satupun keluargaku tak
punya, bermodal jalan kaki bahkan dalam keadaan mendesak dapat menumpang
kendaraan orang lain.
Pengalaman pertamaku sekolah saat
itu tak seindah teman-temanku yang lainnya yang didampingi oleh orang tuanya,
hanya diriku seorang sajalah yang tanpa pendamping. Dimasa-masanya sekolah aku
juga mengalami tinggal bersama keluarga bahkan tetangga pun aku pernah, karena
orang tuaku dan kedua adikku harus pergi kekampung sebelah untuk bercocok
tanam. Banyak hal yang aku dapatkan saat aku menginjak kelas satu sedolah dasar,
aku sudah diajarkan mandiri sejak dini, tingal dengan orang, mengunakan uang
sebaik mungkin, menghadapi kenakalah teman-temanku bahkan saudaraku yang selalu
menjailiku.
Saat kenaikan kelas sua sedolah
dasar aku dipindahkan agar aku dapat berkumpul dengan orang tuaku, itu
membuatku merasa lebih tenang karena tidak tinggal bersama orang lain lagi. Saat
aku naik kelas tiga sekolah dasar aku dipindahkan tinggal bersama nenekku,
awalnya aku tidak ingin namun karena didesak ya ada baiknya jika aku mencoba. Kelas
lima sekolah dasar aku dipindahkan tingal bersama dengan kakaknya mamaku.
Banyak hal yang aku dapatkan
semasa aku sekolah, aku sangatlah dituntut untuk menjadi anak yang mandiri,
harus berusaha sendiri, dan selalu di uji keberanianku oleh orangtua bahkan
keluargaku.
Sekarang aku ingin menceritakan
kisah percintaandalam kehidupanku. Aku SMP memang dekat dengan laki-laki tapi
aku belum mengerti apa itu pacaran. Saat aku beranjak SMA nah disinilah aku
merasakan jatuh cinta, ya pertemuan itu sangatlah tidak terduga, itu semua
berawal ketika aku ingin membeli sesuatu di poto copy dekat rumahku yang saat
itu sedang di renovasi, saat itu ada segerombol laki-laki sedang duduk-duduk di
tempat tujuanku pada waktu itu, spontan salah satu diantara mereka meminta
nomor handphone, lalu aku pun menyebutkannya dengan lantang dan jelas. Diantara
mereka pun ada yang mengambilnya, termasuk Ricky.
Saat itu dalam benakku hanya
tersirat aku ingin memiliki seorang pacar, dan aku tertarik pada Ricky, awalnya
dia tak meresponku namun saatkudesak akhirnya kamipun jadian tepatnya tanggal
28 November 2009. Ya, awalnya terasa sangatlah manis, namun dengan berjalannya
waktu kami mulai merasakan datangnya masalah yang membuat kamipun menjadi
bertengkar. Namuntak terasa hubungan kami berjalan 1 tahun, namun dibulan-bulan
terakhir saat itu hubungan kami sangatlah rumit, banyak hal yang membuat hubunagan
menjadi terpecah. Sampai akhirnya kamimengakhiri hubungan kami pada tanggal 24
Desember 2010. Setelah itu aku menjadi kacau dan menjalin hubungan dengan
sembarang orang yang penting aku tidak kesepian itu pikirku saat itu, dulu
awalnya sempat tersirat dalam benakku yaitu aku ingin memiliki mantan pacar
yang sangat banyak, namun saat menjalaninya aku tak pernah berani untuk
menyelingkuhi mereka karena ku tahu bahwa selingkuh itu sangatlah merugikan. Setelah
pacaran dengan Ricky tak sedikitpun aku mencintai orang denga tulus, semuanya
hanyalah omongan belaka saja, satu hal yang jika Ricky boleh tau “TAK PERNAH
RASA SAYANGKU KE RICKY ITU PADAM SEDIKITPUN, TAK PERNAH, CINTA DAN SAYANGKU
SELALU DAN SELALU UNTUK RICKY”.
Saat ini aku telah kembali
mendapatkan Ricky, dan aku tak ingin main-main lagi karena aku sudah puas
main-main dengan dunia ini, semuanya menyakitkan untuk ku. Dan pengorbanan yang
Ricky telah tunjukkan kepadaku selama ini sudah cukup membuktikan bahwa cinta
dan sayangnya sangatlah tulus untukku, dan aku pun demikian. Jika Tuhan
mengijinkan aku dapat hidup bersama dengat Ricky, jujur mungkin akulah orang
yang bisa merasakan cintan dan sayang yang benar-benar tulus dari seorang
laki-laki. Saat ini aku hanya bisa bersyukur aku bisa bersama-sama dengan
Ricky, dan aku yakin kami akan terus bersama-sama sampai selamanya. Karena cinta
dan sayang kami sangatlah kuat satu sama lainnya.